Pertengahan tahun ini, langit di Indonesia akan dihiasi oleh
fenomemena alam bersiklus ratusan tahun. Fenomena ini dikenal dengan
Transit Venus, yang terjadi saat Venus, Bumi dan Matahari berada dalam
satu garis lurus perputaran.
Fenomena alam ini tidak akan membahayakan bagi mata, juga tidak menimbulkan dampak terhadap alam seperti pasang air laut.
“Ini
tidak berbahaya karena mata telanjang tidak memungkinkan untuk melihat
fenomena ini. Harus menggunakan alat seperti teleskop atau binokuler.
Paling mudah dengan menggunakan film hitam yang ditempelkan dalam
teleskop,” jelas Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) Thomas Djamaluddin saat dimintai keterangan, Selasa, 3 Januari
2012.
Saat ditanya apakah fenomena ini akan berdampak pada alam,
Thomas menjawab. “Cuaca dan langit akan biasa saja, karena ini sama
halnya dengan gerhana biasa, Cuma ini yang menutupi matahari hanya
bintik kecil Venus."
Venus akan melintasi piringan matahari
selama kurang lebih 7 jam. Untuk wilayah Timur Indonesia, lanjutnya,
akan dapat melihat transit ini lebih lama yakni mulai pukul 07.09 sampai
13.49 WIT.
Sedangkan wilayah Indonesia Barat kemungkinan tidak
dapat melihat proses transit sepenuhnya, yang hanya dapat melihat dari
pukul 05.09 sampai 11.49 WIB. “Wilayah Barat tidak kelihatan sepenuhnya,
karena tidak mengikuti transit Venus sejak awal terjadi,” tambahnya.
Thomas
mengatakan bahwa fenomena ini bersiklus 8 tahun dan 100 tahun. Transit
Venus terakhir terjadi pada 8 Juni 2004, dan diperkirakan akan kembali
terjadi pada 7 Juni 2012.
“Akan terjadi lagi kemungkinan 12 Desember 2117 dan 8 Desember
2125,” tambahnya. Dalam penjelasannya, sebelumnya Transit Venus telah
lewat pada 9 Desember 1774, 6 Desember 1882.
“Syarat untuk
dapat melihat yakni cuaca harus terang, jika hujan atau tertutup awan,
matahari tidak terlihat,” katanya. Untuk 7 Juni 2012, Thomas mengatakan
kemungkinan cuaca cukup baik.
2 Mar 2012
Pertengahan Tahun Ini, Venus Transit Selama 7 Jam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar